TARA KALOR MEKANIK
A. Tujuan
Tujuan eksperimen ini adalah untuk
menentukan nilai kesetaraan energi mekanik (joule) dengan panas (kalori).
B. Landasan Teori
Panas adalah energi yang ditransfer dari
satu benda ke benda lain karena perbedaan
temperatur. Dalam abad ke 17, Galileo, Newton dan ilmuwan umumnya mendukung
teori atom Yunani kuno, yang menganggap panas sebagai wujud gerakan molekuler.
Pada abad berikutnya, metode-metode dikembangkan untuk melakukan pengukuran
jumlah panas yang meninggalkan atau masuk sebuah benda secara kuantitatif.
Telah ditemukan bahwa bila dua benda dalam kontak termis, maka jumlah panas
yang meningglkan suatu benda sama dengan jumlah panas yang memasuki benda lainnya.
Penemuan ini mengarah ke pengembangan teori yang menyatakan panas sebagai zat
yang kekal. Suatu fluida tak tampak yang dinamakan ³caloric´ bersifat kekal,
tidak dapat musnah, tetapi hanya mengalir dari satu benda ke benda
lainnya.
Kerja dan kalor dipikirkan sebagi dua
konsep yang terpisah sampai Rumford (1798)
menyarankan bahwa kalor mempunyai suatu aspek mekanis, dan dengan demikian dia
mengusulkan suatu hubungan tersebut. Hubungan ini telah dihasilkan secara pasti
di dalam abad ke 19 sebagai prinsip kekekalan tenaga dan harus
ada suatu hubungan tertentu di antaranya yang dinamakan ekivalen mekanis
dari kalor /tara kalor mekanik (mechanical equivalent of heat).
Jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menikkan temperatur suatu zat adalah sebanding
dengan massa zat dan perubahan temperaturnya. (1.1) dengan C
adalah kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai panas yang dibutuhkan
untuk menikkan temperatur suatu zat satu derajat. Panas jenis c adalah
kapasitas panas persatuan massa. (1.2) Jumlah panas
dinyatakan dalam satuan kalori. Kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur satu gram air satu celsius derajat. Kapasitas
panas jenis zat ternyata merupakan fungsi temperatur, sehingga definisi kalor
tersebut untuk perubahan temperatur air dari 14,5oC menjadi 15,5oC
pada tekanan 1 atm. Konversi energi
Energi bersifat kekal, dia dapat diubah
(transfer) dari dari bentuk energi satu ke energi yang lain. Proses transfer energi umumnya dilakukan oleh
alat/mesin yang khas. Dalam tinjauan ini mesin yang mengubah bentuk
energi satu ke bentuk energi lain tersebut telah melakukan usaha. Besar
usaha (pengertian umum) yang dilakukan oleh mesin sama dengan jumlah
energi yang ditransfer. Pada umumnya transfer energi dari satu bentuk ke
bentuk lain tidak hanya satu bentuk energi, contoh konversi energi listrik menjadi
enegi mekanik oleh motor listrik, akan disertai bentuk energi lain yang tidak
dikehendaki yaitu panas, bunyi, dan gelombang elektromagnetik. Dengan
demikian usaha yang dilakukan mesin sama dengan jumlah energi yang
ditransfer menjadi energi yang dikehendaki.
Laju transfer energi oleh mesin disebut
sebagai daya mesin, jadi (1.3)
dengan P adalah daya, dan W: usaha (= besar transfer energi yang
dikehendaki). Energi panas hampir selalu menyertai setiap ditransfer
energi, dengan demikian kita dapat dengan mudah mentransfer setiap
bentuk energi menjadi panas. Mesin yang mentransfer energi mekanik dapat
kita gunakan untuk menentukan kesetaraan energi mekanik (joule) dengan
energi panas (kalori). Mesin demikian telah digunakan Joule. Mesin Joule
terdiri atas silinder yang diisi air, dilengkapi sudu-sudu pengaduk yang diputar
oleh beban melalui sebuah katrol. Energi mekanik dari beban digunakan untuk
memutar sudu-sudu, yang menyebabkan temperatur air meningkat. Jumlah energi
mekanik dan jumlah kalor dapat ditentukan, sehingga nilai kesetaraannya-pun
dapat ditentukan. Dengan pengukuran yang teliti nilai kesetaraan energi
mekanik dan kalor akhirnya ditetapkan: 1 kalori = 4,186 joule.
Usaha yang dilakukan gaya pada benda
bergesekan berpindah sejauh dx adalah:
dW = Fdx (1.4) Gambar 1.1 Konversi energi mekanik menjadi kalor Sebuah
silinder dililit tali yang ujung-ujungnya digantungkan beban. Silinder diputar,
sehingga antara tali dan silinder terdajadi gaya gesek. Jika silinder
diputar, maka gaya gesek antara tali dan sinder = (gaya berat benda-gaya
tarik neraca). Usaha yang dilakukan: W = (w-F). x. dengan x = panjang
lintasan gesekan tali dengan silinder, sehingga:
W =(m.g - F). n. 2 T r (1.5) Dengan n : jumlah putaran silinder, dan r =
jari-jari silinder. Silinder yang diputar berulang kali menyebabkan
silinder mengalami gesekan dengan tali, usaha tersebut terdesipasi
menjadi panas. Panas tersebut mengalir ke silinder, sebagian mengalir ke
lingkungan dengan cara radiasi dan konveksi, besar daya radiasi: (1.6)
Panas yang mengalir ke lingkungan ini merupakan kebocoran panas sistem.
0 comments:
Post a Comment